Allbridge: Solusi Penyedia Layanan Transfer Cross-Chain di Solana

Solana Indonesia
3 min readMar 10, 2023

--

Halo SOLdier! Artikel mingguan Solana Indonesia pada edisi terbaru kali ini menyajikan informasi seputar proyek pilihan dengan berfokus pada Allbridge, platform bridging EVM (seperti Ethereum, Polygon, BSC), non-EVM yang kompatibel (seperti Solana, Terra) serta solusi L2 (seperti Arbitrum, Optimisme) dan transfer NFT di masa depan. Protokol dirancang menggunakan arsitektur modular untuk mengintegrasikan chain lain dengan lebih efisien. Hasilnya: Allbridge mendukung 47 aset di seluruh Ethereum, BSC, Solana, Polygon, Avalanche, dan enam jaringan lainnya. Serta Aurora dan Harmony juga masuk dalam daftar mereka. Angka tersebut kemungkinan bertambah secara signifikan seiring dengan pengembangan proyek.

Allbridge memiliki platform yang sangat intuitif untuk pengguna. Mereka dapat menghubungkan wallet dan mengirim transaksi dari blockchain A dan menerima transaksi pada blockchain B sebagai tujuan. Transfer hanya memakan waktu singkat, tergantung pada blockchain yang dituju. Hal tersebut menandakan bahwa transfer dapat diselesaikan hampir secara instan jika kecepatan konfirmasi tergolong cepat. Di balik pengalaman pengguna yang cukup baik, semua terjadi karena desain protokol yang inovatif. Pengguna dapat melakukan empat transfer berbeda di Allbridge:

· Mengirim dan menerima native token: native token dikunci di blockchain A dan dibuka pada blockchain B. Ini berfungsi mirip dengan DEX dengan dua liquidity pool yang memfasilitasi swap.

· Mengirim native token dan menerima wrapped token: native token terkunci di liquidity pool blockchain A, dan wrapped token kemudian dicetak di blockchain B.

· Mengirim wrapped token dan menerima native token: Wrapped token dibakar di blockchain A, dan native token tidak dikunci dari liquidity pool di blockchain B.

· Mengirim wrapped token dan menerima wrapped token: Wrapped token dibakar di blockchain A, dan dicetak di blockchain B.

Validator memainkan peran yang menentukan di Allbridge. Setiap transaksi bridge dikonfirmasi oleh 2/3 mayoritas validator. Sebagai imbalannya, mereka menerima bagian dari biaya ketika suatu transaksi berhasil ditandatangani. Untuk menjadi validator, seseorang harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Persyaratan ini terutama terkait dengan kemampuan untuk mengatur server dan node.

Selain itu, validator harus melakukan stake Token ABR. Token yang distaking tersebut dapat disita (slashing) jika validator berbuat curang. Slashing memberi insentif pada validator untuk bertindak demi kepentingan terbaik protokol.

Tidak seperti kebanyakan solusi bridging lainnya, Allbridge menggunakan konsensus validator on-chain, agar setiap transaksi validator dapat dilacak dan diverifikasi secaraon-chain, yang meningkatkan transparansi untuk protokol. Penjelajah blok khusus juga akan dikembangkan untuk memantau transfer.

Ekosistem Allbridge didukung oleh token ABR dan xABR. Token digunakan untuk membayar biaya dan sraking sebagai berikut: Pengguna dikenakan biaya bridge secara tetap sebesar 0,3% untuk setiap transfer. Biaya ini dibayarkan dalam token yang ditransfer. Proyek harus membayar langganan bulanan untuk menggunakan bridge. Biaya berlangganan dibayarkan di ABR. Dari semua biaya yang dihasilkan pada platform, 80% ditukar ke ABR dan didistribusikan ke Stakers. Sisanya didistribusikan ke tim.

Stakers dapat mengunci ABR pada semua blockchain yang terintegrasi. Sebagai imbalannya, mereka menerima Token xABR sebagai representasi bagian mereka di pool blockchain. Stakers mendapatkan bonus dari program biaya dan insentif. Ketika penghargaan ditambahkan ke pool, jumlah ABR di pool meningkat, dan jumlah xABR menjadi lebih banyak dari ABR. Token xABR dibakar dengan imbalan ABR ketika pengguna melakukan unstake dan dengan demikian menerima lebih banyak ABR daripada yang awalnya terkunci. Begitulah cara stakers menghasilkan yield pada Allbridge.

Secara umum, tim Allbridge berfokus pada empat poin utama:

· Blockchains: Jaringan baru terus terintegrasi untuk memperkuat posisinya sebagai generalized bridge. Dengan 12 jaringan terbesar yang didukung di platform, Allbridge bertujuan untuk mengintegrasikan Tezos, Next, Arbitrum, Optimisme, dan jaringan lain berikutnya.

· Desentralisasi: Lebih banyak validator akan ditambahkan, dan antarmuka DAO telah diluncurkan untuk menjadi brodge yang benar-benar terdesentralisasi.

· Marketing: Mengikuti perbaikan rebranding dan UX terbarunya, Allbridge akan meluncurkan serangkaian kampanye pemasaran dan program insentif untuk menarik pengguna. Tim juga akan membangun kemitraan DEX untuk membangun ekosistemnya.

· Produk B2B: Ketika bridge mengalami peningkatan daris segi penggunanya, Allbridge juga ingin membangun penawaran B2B. Tim telah meluncurkan API secara open source di 2022 dan mengimplementasikan antarmuka untuk proyek yang berlangganan. Di masa mendatang, Allbridge berupaya menawarkan solusi API Bridge-as-a-Service (BaaS) untuk AMM dan proyek lainnya.

Demikian penjelasan mengenai Allbridge, platform bridge cross-chain yang dapat diandalkan untuk memfasilitasi berbagai kepentingan transaksi pengguna. Apabila SOLdier ingin mendapatkan informasi lebih lanjut seputar Allbridge, kalian bisa membuka website resminya, juga dapatkan update terbaru lewat laman twitter resmi di @Allbridge_io.

--

--

Solana Indonesia
Solana Indonesia

Written by Solana Indonesia

Pembaruan, pengumuman, dan penjelasan; Pelajari lebih lanjut tentang teknologi, validator, partner dan komunitas Solana.

No responses yet