Crema Finance : Protokol Likuiditas CLMM Pertama di Solana
Halo SOLdier! Bagaimana kabar kalian? Menyongsong Solana DeFi 2.0, Crema Finance membangun protokol likuiditas yang kuat bagi trader maupun penyedia likuiditas. Crema Finance dilaunching dalam versi Mainnet pada awal tahun 2022 dengan mengenalkan inovasi untuk meningkatkan capital efficiency dan trading depth. Se-powerful apa ya Crema Finance ini, kira-kira SOLdier?
Crema Finance adalah protokol likuiditas pertama yang membawa algoritma CLMM ke ekosistem Solana. Apa itu CLMM? CLMM (Concentrated Liquidity Market Maker) merupakan jenis algoritma pembuat pasar yang canggih dan dirancang untuk platform DEX. CLMM bisa dikatakan lebih efisien dibandingkan dengan AMM (Automated Market Maker) tradisional (x*y=k). Semua likuiditas yang ditambahkan oleh penyedia likuiditas di AMM berada di seluruh rentang 0 hingga tak terbatas. Meski sederhana namun biasanya ini menyebabkan masalah yang mengakar bagi platform yang menggunakan AMM. Apa masalahnya? Sebagian besar likuiditas di AMM akan menganggur dalam jangka yang panjang. Sedangkan sebagian besar aset di AMM hanya memberikan harga yang masih fluktuatif.
Nah, sedangkan dengan menggunakan CLMM, fleksibiltas strategi pada injeksi kapital dapat ditingkatkan. Penyedia likuiditas dapat membuka posisi sebanyak yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda-beda. LP dapat memilih untuk memakai kisaran yang pendek untuk mengendalikan biaya likuiditas ke harga yang relatif rendah. Selain itu, LP juga dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk mempertahankan status aktif dan disesuaikan dengan perubahan pasar agar mendapat fee yang lebih banyak. CLMM dapat disebut sebagai likuiditas yang terprogram sehingga dapat meningkatkan efisiensi kapital. CLMM memungkinkan liquidity provider untuk menambahkan likuiditas dalam kisaran harga yang ditentukan. Sehingga, hal ini akan meningkatkan efisiensi modal dibandingkan dengan model market maker sebelumnya. Cara bekerjanya adalah penyedia likuiditas dapat mententukan rentang harga yang lebih kecil sesuai yang mereka inginkan dan kemudian mengalokasikan semua aset mereka dalam rentang tersebut. Ketika harga trading pools turun ke kisaran yang ditentukan oleh user, barulah likuiditas yang ditambahkan oleh user akan diperdagangkan. Dengan mekanisme seperti ini, maka artinya likuiditas di setiap rentang tertentu hanya perlu bekerja pada rentangnya sendiri. Hal inilah yang membuat aset lebih terkonsentrasi dan pemanfaatan modal menjadi lebih efisien.
Bagi trader, Crema dapat memberikan harga yang lebih baik. Dengan likuiditas terkonsentrasi lebih di sekitar harga pasar, maka trader bisa mendapatkan market depth yang lebih tinggi, harga yang lebih stabil, dan selisih harga yang jauh lebih rendah. Pengguna juga dapat meningkatkan fitur range order untuk menstimulasi batasan order trading pada CEX. Selain untuk trader, Crema juga memberikan kemudahan bagi developer karena Crema sangat mudah untuk diintegrasikan ketika sedang membangun program DeFi. Crema akan menyediakan SDK penuh untuk memastikan integrasi yang ada. Di lain sisi, Crema juga menyodorkan konsep LAAS atau Liquidity as a Service. Cadangan token apapun dapat mengatur pools perdagangan mereka di Crema. Mereka bisa mendapatkan insentif dari mining likuiditas dari Crema sambil tetap menyediakan likuiditas untuk pools mereka sendiri. Nah, untuk reward, akan ada reward terpisah untuk likuiditas farming diluar biaya transaksi. Ekstra pemasukan dari farming akan menjadi metode yang efektif untuk menarik lebih banyak penyedia likuiditas untuk bergabung pada kontribusi likuiditas jangka panjang.
Nah, bagaimana SOLdier pendapat kalian tentang Crema? Untuk membaca lebih lanjut tentang Crema dan apa saja agenda dan program yang dijalankan, kalian bisa membaca lebih lanjut di website resminya di crema.finance. Sedangkan, untuk mengikuti update terbaru dari Crema, kalian bisa follow akun twitter resminya di @Crema_Finance.