Head to Head: Solana Vs Ethereum
Seperti yang kita ketahui Solana dan Ethereum merupakan aset cryptocurrency atau mata uang kripto yang sudah dikenal secara global. Ethereum merupakan blockchain yang diciptakan oleh Vitalik Buterin, pada 2014. Sedangkan, Solana merupakan blockchain yang diciptakan oleh Anatoly Yakovenko yang awalnya tidak tertarik pada Bitcoin dan Ethereum. Kedua blockchain ini sama-sama menawarkan kemudahan dan kecepatan tanpa harus mengorbankan keamanan. Lantas apa yang membedakan kinerja Solana jika dibandingkan dengan Ethereum?
Ethereum merupakan blockchain dengan mata uang digitalnya yang disebut Ether (ETH) dengan tujuan untuk menjadi platform blockchain 2.0 yang menawarkan inovasi berupa smart contract dan DApp (decentralized application).
Smart contract pada Ethereum memungkinkan pembayaran dengan instan tanpa hambatan, dan tanpa pihak ketiga yang dilakukan di jaringan tersedentralisasi. Namun tetap aman karena adanya Smart contract yang menjadi landasan sistem keamanan pada blockchain Ethereum, semua transaksi yang berjalan pada ethereum harus memenuhi kondisi tertentu sebelum diproses. Jika kondisi atau kontrak tersebut belum terpenuhi/dicurangi maka transaksi akan dibatalkan. Tranksaksi ini disebut juga dengan transaksi trustless, karena kontrak bersifat permanen dan tidak bisa diubah.
Selain itu Ethereum memiliki Dapp dan EVM atau Ethereum Virtual Machine. DApp adalah aplikasi terdesentralisasi yang berarti servernya tidak sentralistik dan berada pada jaringan blockchain ETH. Sedangkan, EVM merupakan software yang digunakan developer dalam membuat berbagai aplikasi berbasis crypto atau didasari di jaringan blockchain.
Namun, dibalik kemudahan yang ditawarkan, Ethereum dengan sistem POW saat ini, ETH hanya mampu memproses 15 transaksi per detik. Ditambah lagi, sistem Ethereum yang masih bergantung pada sistem terdistribusi. Apabila Ethereum mengalami masalah, maka developer yang juga menggunakan Ethereum akan terdampak. Selain itu, Harga ETH pun cukup tinggi karena aset kripto ini merupakan yang terbesar setelah Bitcoin dengan harga yang mencapai $1500 lebih.
Solana merupakan blockchain yang cepat, aman, dan skalabel. Blockchain yang didirikan oleh Anatoly Yakovenko ini bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas jaringan blockchain tanpa perlu mengorbankan keamanan atau desentralisasi. Dengan menyediakan jaringan yang resisten terhadap sensor serta menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk adopsi global.
Skalabilitas Solana yang teruji dengan kerja sama dari berbagai project yang hingga kini sudah mencapai 100 project lebih dan akan terus bertambah. Project-project ini dibangun di atas jaringan blockchain Solana guna membangun ekosistem yang sulit serta tetap terdesentralisasi.
Dengan memanfaatkan salah satu inovasi inti Solana, Proof of History (PoH), Solana dapat menjadi blockchain yang sangat bisa diandalkan, Solana mampu memproses 50.000–60.000 transaksi per detik (TPS) dengan batas teoritis 70.000 transaksi per detik. Dengan kecepatan tersebut Solana mampu menyelesaikan produksi block dalam 400 milidetik serta biaya transaksi yang sangat rendah hanya sepersekian sen saja.
Tentu saja ini melebihi kecepatan Ethereum. Efisiensi ini dihasilkan karena Solana menggunakan konsensus yang resisten terhadap sensor dengan cap waktu (time stamp) yang valid. Inilah sebabnya mengapa Solana mampu memaksimalkan waktu konfirmasi sehingga jaringan dapat memberikan pengalaman yang seefektif sistem terpusat tanpa perlu mengorbankan keamanan atau desentralisasi.
Namun, cluster Solona terkadang saling berlawanan satu sama lain sehingga menghambat kinerja kluster itu sendiri. Namun hal itu bukan masalah besar, hal tersebut merupakan sebuah tanda bagi pengguna untuk menverifikasi keluaran dari program yang dikirimkan oleh pengguna lain yang tidak terpercaya.
Selain PoH, Solana memiliki inovasi blockchain lain yang menjadikanya sebagai blockchain Skala Web pertama. Inovasi-inovasi itu diantaranya adalah Tower BFT, Turbine, Gulf Stream, Sea level, Pipelining, Cloudbreak, dan Archivers. Dengan berbagai macam kelebihan yang ditawarkan harga Sol hingga saat ini telah mencapai $6 lebih. Meskipun begitu Solana masih berada dalam peringkat top 50 di Coin Market Cap.
Dari pembahasan di atas, kalian dapat menyimpulkan sendiri, blockchain mana yang cocok dengan visi atau kebutuhan kalian. Yang pasti kedua inovasi teknologi di atas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, seiring berjalannya waktu teknologi akan terus berkembang dan semakin canggih. Teknologi yang tidak bisa beradaptasi dengan perkembangan serta kebutuhan jaman pasti akan tergantikan.