Kabar baik! Solana Memperoleh 4,4 Triliun Untuk Pengembangan Blockchain
Menduduki peringkat 14 besar berdasarkan kapitalisasi pasar di bulan lalu, Solana mengalami kenaikan sebesar 40% dengan collective value sebesar $12,6 miliar US dolar. Solana mengalami kenaikan sebesar 1,828% selama setahun terakhir di FTX. Kabar baik baru lainnya adalah Solana Labs mengatakan bahwa Solana berhasil mendapat funding sebesar 314 Juta US Dollar atau setara dengan 4,4 Triliun Rupiah yang akan digunakan untuk pengembangan teknologi di ranah DeFi. Pendanaannya tidak melalui transaksi tradisional melalui equity shares namun dengan pembelian native token Solana yakni SOL. Nominal pasti yang diperoleh selama periode funding sebesar $314,159,265.359 yang dilansir dari wsj.com. Hal ini menunjukkan tingginya antusiasme dan harapan khalayak terhadap Solana kedepannya. Dengan hasil funding tersebut, pengembangan Solana kedepan adalah hal yang patut ditunggu mengingat Solana saat ini saja sudah menjadi terobosan blockchain yang begitu inovatif dengan ekosistem yang ramah pengguna.
Efisiensi Solana tidak lepas dari inovasi Proof of History (PoH) yang merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Anatoly Yakovenko. PoH berisi urutan komputasi yang dapat memverifikasi passage of time diantara dua events. Sehingga PoH menawarkan skalabilitas protokol yang lebih baik yang akan berfungsi pada saat proses transaksi. Sehingga, Solana dapat mencapai performa tinggi tanpa menggunakan layer dua di saat bersamaan dengan transaksi time-stamping pada blockchain. Pada Solana terdapat Proof of Replication yang menyuguhkan verifikasi yang cepat dengan tetap mengikuti perkembangan urutan transaksi yang telah tercatat pada Proof of Histoy. Gabungan dua komponen PoH dan PoReplication membuat solana dapat melakukan verifikasi yang akurat dengan tetap mengikuti perkembangan history transaksi.
Solana terbukti semakin diminati oleh para developer untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru di dunia DeFi. Masalah scalling atau tingginya biaya dan minimnya kecepatan menjadi masalah utama yang harus dihadapi dalam ranah DeFi seperti contohnya pada Ethereum membutuhkan sekitar $300 untuk sekedar melakukan satu aktivitas. Sedangkan, dengan teknologi Solana, masalah scalling bisa sangat diminimalisir bahkan hampir tidak ada. Tebukti bahwa dengan Solana, biaya aktivitas dapat ditekan hingga mendekati $0 dengan ditambah kecepatan yang tinggi akan mempermudah laju aktivitas. Ethereum saat ini dapat melakukan 15 transaksi per TPS sedangkan Solana dapat melakukan lebih dari 1000 per TPS. Bayangkan betapa cepat teknologi Solana.
Dengan biaya yang lebih efisien dan kecepatan yang super tinggi, Solana menjadi pilihan tepat untuk keperluan transaksi yang cukup berat. Dibuktikan dengan berbagai project baru seperti platform NFT yang bergabung dengan Solana seperti StepFinace, Only1, Metaplex, dan project lainnya. Kendala bagi transaksi NFT biasaya berupa jaringan yang semakin padat yang akhirnya berdampak pada kenaikan biaya atau ‘gas fees’. Sedangkan Solana bisa menghasilkan performa bagus dan lebih efisien menjadikan Solana berpotensi untuk menjadi blockchain yang terdepan.