Laporan Penggunaan Energi Solana: Maret 2022
Jaringan Solana, blockchain berkinerja tinggi namun memiliki dampak lingkungan cukup rendah, dirancang untuk menskalakan secara efektif untuk adopsi global. Dalam laporan bulan Maret 2022 tentang dampak energi jaringan Solana, Solana Foundation melaporkan bahwa rata-rata emisi per validator telah menurun, sementara keseluruhan jaringan dan total emisinya tumbuh sebesar 1,5 persen.
Baca laporan selengkapnya di sini.
Tahun lalu, Solana Foundation berusaha untuk mempelajari, “Seberapa besar jejak energi Solana sebenarnya?” Pada Mei 2021, mereka menghubungi Robert Murphy, seorang ahli independen dalam energi dan crypto dan memintanya untuk menjelaskan dampak lingkungan dari transaksi di jaringan. Transaksi merupakan blok bangunan dasar Solana: Termasuk membeli NFT, mengeksekusi trade, dan aktivitas lain yang dapat kamu lakukan menggunakan Solana.
Laporan pertama tentang dampak energi jaringan Solana dirilis pada November 2021, yang telah menjelaskan bagaimana perbandingan penggunaan energi Solana dengan aktivitas sehari-hari, serta jaringan blockchain lainnya. Dalam laporan terbaru ini, analisis Murphy menyoroti tiga hal utama:
Peningkatan emisi secara keseluruhan. Pada laporan Maret 2022, jaringan Solana mengalami peningkatan sebanyak 1.762 validator, naik dari 1.479 pada Desember 2021. Akibatnya, perkiraan total emisi jaringan tumbuh menjadi 2.976 ton CO2 per tahun, naik dari 2.524 pada Desember 2021. Jaringan validator akan terus berkembang dari waktu ke waktu untuk mendukung kekuatan jaringan secara keseluruhan dan pemanfaatan desentralisasi, tetapi emisi yang dihasilkan akan dikurangi melalui program Solana evolving climate yang terus berkembang.
Meningkatnya energi bersih. Menurut laporan terbaru, jaringan Solana rata-rata menggunakan energi yang lebih bersih, dengan intensitas karbon turun menjadi 198 g CO2 per kWh, dari semula 201g CO2 per kWh pada Desember 2021. Mengapa bisa terjadi? Validator baru di jaringan Solana cenderung menggunakan sumber energi yang lebih bersih, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut ketika program dekarbonisasi khusus untuk pusat data (misalnya, energi terbarukan secara on-site, pembelian kredit energi terbarukan, dll.) akan diperhitungkan secara matang.
Efisiensi jaringan yang cukup ekstrim. Rata-rata transaksi Solana menggunakan 2.707 Joule — atau lebih sedikit energi yang digunakan pada tiga pencarian Google. Meskipun rata-rata penggunaan energi transaksi Solana telah meningkat, namun nilainya masih lebih baik daripada dampak energi dari blockchain proof-of-work seperti Ethereum (setara dengan 287.305 transaksi Solana ) dan Bitcoin (setara dengan 2.738.710 transaksi Solana).
Footnotes (Klik untuk informasi selengkapnya)
A. “Solana Climate Analysis Summary, December 2021” ↩
B. “Ethereum Energy Consumption Index.” Digiconomist, 3 Sept. 2021, https://digiconomist.net/ethereum-energy-consumption/. ↩
C. “Bitcoin Energy Consumption Index.” Digiconomist, 6 Nov. 2021, https://digiconomist.net/bitcoin-energy-consumption. ↩
D. Alex de Vries et al., “Revisiting Bitcoin’s Carbon Footprint,” Joule (Cell Press, February 25, 2022), https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2542435122000861?dgcid=author. ↩
Efisiensi jaringan yang cukup ekstrim. Rata-rata transaksi Solana menggunakan 2.707 Joule — atau lebih sedikit energi yang digunakan pada tiga pencarian Google. Meskipun rata-rata penggunaan energi transaksi Solana telah meningkat, namun nilainya masih lebih baik daripada dampak energi dari blockchain proof-of-work seperti Ethereum (setara dengan 287.305 transaksi Solana ) dan Bitcoin (setara dengan 2.738.710 transaksi Solana)
Footnotes (Klik untuk selengkapnya)
1. “Did You Know …. It Takes 0.0003 KWh per Google Search (and More!).” Chipkin Automation Systems, https://store.chipkin.com/articles/did-you-know-it-takes-00003-kwh-per-google-search-and-more. ↩
2. Bradford, Alina. “How to Choose the Right Led Light Bulb.” CNET, CNET, 4 Dec. 2018, https://www.cnet.com/home/energy-and-utilities/watts-vs-lumens-how-to-choose-the-right-led-light-bulb/. ↩
3. Smith, Chris. “IPhone 13 Battery Sizes Revealed for All Four Models.” BGR, 16 Sept. 2021, https://bgr.com/tech/iphone-13-battery-size-data-revealed-for-all-four-models/. ↩
4. “Default Energy Consumption of MELs.” Home Energy Saver & Score: Engineering Documentation, Lawrence Berkeley National Laboratory, http://hes-documentation.lbl.gov/calculation-methodology/calculation-of-energy-consumption/major-appliances/miscellaneous-equipment-energy-consumption/default-energy-consumption-of-mels. ↩
5. “A Country’s Worth of Power, No More!” Ethereum Foundation Blog, https://blog.ethereum.org/2021/05/18/country-power-no-more/. ↩
6. “Energy Efficiency.” PlayStation, Sony Interactive Entertainment Europe Limited, https://www.playstation.com/en-gb/legal/ecodesign/. ↩
7. “What Is Kwh per 100 Miles?” J.D. Power, https://www.jdpower.com/cars/shopping-guides/what-is-kwh-per-100-miles. ↩
8. “Ethereum Energy Consumption Index.” Digiconomist, 3 Sept. 2021, https://digiconomist.net/ethereum-energy-consumption/. ↩
9. “Bitcoin Energy Consumption Index.” Digiconomist, 6 Nov. 2021, https://digiconomist.net/bitcoin-energy-consumption. ↩
Selain memantau dampak energi jaringan, jaringan Solana juga telah mencapai bebas karbon pada tahun 2021 melalui investasi Solana Foundation dalam pemusnahan refrigeran — yang dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengurangi emisi karbon — yang rencananya akan terus berlanjut hingga setidaknya tahun 2022. Solana Foundation dengan berbagai tool yang digunakan berkomitmen untuk untuk menjaga jaringan tetap bebas karbon di tahun-tahun mendatang untuk memastikan bahwa Solana tetap menjadi blockchain yang paling skalabel dan memiliki dampak lingkungan yang rendah di seluruh dunia.
Solana akan terus merilis laporan berkala tentang penggunaan energi jaringan Solana dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak lingkungan dari ekosistem yang ada.
